NUR WIDI ASTUTI

Senin malam. Aku duduk diantara bangku-bangku kosong. Ditemani suara jangkrik. Hanya satu kursi yang berisi. Dan itu aku sendiri. Jangan tanya mana pasangannya? Aku hanya berusaha menunggu kamu menjemputku 😅😅 Malam ini teramat sunyi. Aku putuskan untuk melanjutkan membaca halaman buku yang belum aku selesaikan "Awe - Inspiring Me" Seperti judul diatas "menuhankan ikhtiar". Awalnya bingung dan perlu pemahaman agak lama. Dan aku baru sadar bahwa belajar mengenai ikhtiar, aku belum tuntas. Seringkali berfikir "jika kita mau hasil yang terbaik ya harus ikhtiar terbaik juga". Dan saat ikhtiar sudah maksimal tapi tidak mendapatkan hasil terbaik. Kita menganggap bahwa Allah tidak adil. Duhh... Salah banget ini. Bukankah itu hak prerogatif Allah yang menentukan hasil akhir? Manusia hanya mampu merencanakan, berikhtiar dan berdoa. Masalah hasil baik atau kurang baik itu ditangan Allah.. Dan jangan putus berdoa.. Meskipun Allah

Teka Teki Rasa [1] Malam itu terasa biasa saja, tapi aku bertemu sosok yang berbeda. Berwibawa, bersahaja dan menjaga. Itu kamu. Sosok hebat baru yang aku temui. Kamu adalah sosok kesekian yang berbeda dari yang lain. Aura iman yang terpancar dalam wajahmu meneduhkan. Tak sanggup kupandang, perpapasan saja lebih baik ku menghindar. Kekagumanku bukan sekedar tentang eloknya wajahmu. Tapi, lagi-lagi kamu mengejutkanku dengan kepribadian baikmu. Malam itu aku tersedu. Ditambah angin yang yang menusuk kalbu. Ya Allah.. Aku malu. Kenapa aku harus mengagumi sosok hebat sepertimu.

Malu sekali dengan nikmat yang Allah kasih, bahkan aku belum bisa kasih yang terbaik untuk Allah. Senyum-senyum sendiri saat teringat moment ke Malaysia. Bersama kawan-kawan solih sholihah yang takkan lalai pada Allah meskipun dalam perjalanan. Tak lelah ingatkan "yuk sholat dulu", "tilawahnya jangan ditinggal ya". Ma syaa Allah ini adalah variasi nikmat yang Allah kasih 🤗 Dengan segala ketidak tahuanku Malaysia menyajikan banyak hal yang belum pernah aku temui sebelumnya. Wah.. Malaysia Benar2 atmosfer baru untukku. Bertemu dengan orang baru dan dengan kepribadian masing2 yang berbeda membuat perjalanan kami begitu istimewa. Kak Elmo Juanara. Ketua kami di Armada, yang tak pernah terlihat sedikitpun lelah wajahnya. Padahal jobdesk beliau sangat lebih padat dibanding diriku sendiri. Malu rasanya pasang wajah lelah didepan beliau, tapi apa daya.. Rasa kantukku benar2 tak bisa di manipulasi. Faiz dan Zahra. Pasangan suami isteri yang paling